Tuesday, December 18, 2018

Siasat Mama Muda Mengelola Keuangan Keluarga


Sang Bujana - Halo sobat Sang Bujana, Apakah anda salah satu seorang ibu muda yang mengalami kesulitan keuangan? Atau Anda yang tidak mengerti Bagaimana cara mengelola keuangan keluarga? 

Yuk simak tips dibawah ini agar bagi anda para ibu muda yang kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga bisa menemukan solusinya...

Mengelola keuangan keluarga merupakan salah satu keterampilan paling mendasar yang perlu dimiliki setiap ibu rumah tangga. Mengelola keuangan keluarga sangat dibutuhkan bagi para mereka yang baru membangun atau membina rumah tangga. Terutama bagi para keluarga miskin yang kesulitan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka karena manajemen keuangan keluarga tidak terkelola dengan baik.

Usaha skala mikro yang dapat dilakukan mama muda di rumah.

Yang perlu dipahami adalah pengelolaan keuangan keluarga sangat membantu ibu ibu untuk lebih terampil dalam mengatur prioritas penggunaan uang agar pengeluaran bisa seimbang dengan pendapatan. Beberapa hal yang perlu dipahami oleh ibu-ibu adalah sebagai berikut :

1. Memahami Jumlah pendapatan dan pengeluaran

Pada umumnya ibu-ibu baru yang membina rumah tangga ataupun ibu-ibu yang memiliki keluarga dengan kategori miskin akan menghadapi masalah yang pada intinya adalah tidak tahu cara mengelola keuangan rumah tangganya. Ketidaktahuan akan mengelola keuangan keluarga yakni berupa ibu-ibu memiliki pendapatan yang tidak tentu jumlah dan waktunya padahal pengeluaran selalu ada setiap hari. Jadi ibu-ibu perlu belajar mengelola uang agar pendapatan Sebulan bisa mencukupi kebutuhan bulanan keluarga.

Salah satu cara agar mendapatkan bisa mencukupi adalah dengan mengatur dan mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak. Untuk lebih mudahnya ibu-ibu dapat membuat catatan yang berisi tentang sumber pendapatan, Jumlah pendapatan, frekuensi pendapatan dalam sebulan, serta total pendapatan dalam sebulan.

Setelah ibu-ibu membuat catatan untuk pendapatan ada baiknya ibu-ibu juga membuat catatan untuk pengeluaran. Catatan untuk pengeluaran meliputi sumber pengeluaran, jumlahjumlah pengeluaran, frekuensi pengeluaran dalam sebulan, serta total pengeluaran dalam satu bulan.

Selanjutnya ibu-ibu membuat catatan dalam bentuk tabel, antara pendapatan dan pengeluaran, ibu-ibu dapat mencari selisih antara pendapatan dan pengeluaran dalam sebulan. Ketika ibu-ibu sudah menemukan selisih pendapatan dan pengeluaran selama 1 bulan, ibu-ibu dapat menentukan apakah keuangan keluarga ini terhitung minus, pas atau lebih.

2. Menyusun Anggaran 

Yang perlu diketahui dalam penyusunan anggaran bagi ibu-ibu yang akan merencanakan keuangan keluarga, adalah tidak semua pengeluaran selalu harus dipenuhi terlebih jika pendapatan terbatas. Ibu-ibu wajib membedakan pengeluaran mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan.

Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah, jika kebutuhan merupakan hal yang mendesak sifatnya dan wajib, serta tidak bisa ditunda. Sedangkan keinginan merupakan hal yang tidak mendesak sifatnya, tidak wajib, serta bisa ditunda.

Ada baiknya ketika ibu ibu akan menyusun anggaran terlebih dahulu membuat catatan kecil di mana berisi tentang tabel kebutuhan dan keinginan. Diantara Sekian banyak pengeluaran yang ada, ibu-ibu dapat mengklasifikasikan atau membagi pengeluaran tersebut pada kolom kebutuhan dan kolom keinginan.

Poin penting dalam hal penyusunan anggaran keuangan keluarga adalah agar pengeluaran dapat seimbang dengan pendapatan maka kita harus mengurangi, menunda atau membatalkan pengeluaran yang termasuk dalam keinginan.

Pada akhirnya, anggaran bulanan hanya berisi perkiraan pendapatan dan pengeluaran namun pengeluarannya berisi, hal-hal yang merupakan kebutuhan, karena pengeluaran yang merupakan keinginan sudah dikurangi, ditunda atau dibatalkan.

Perlunya menyisihkan anggaran tak terpakai untuk berjaga - jaga


3. Mengendalikan Anggaran

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu adalah, kendalikan pengeluaran berdasarkan anggaran yang sudah dibuat. Sebagai gambaran kecil bagaimana kita menyaksikan lomba lari, mengelola uang mirip dengan lomba lari. Pelari seharusnya berlari di Jalur yang sudah disediakan. Pelari yang tidak mengikuti jalur Lomba akan mencapai garis finish lebih lama, karena jarak lari ke garis finish jadi jauh. Sama ketika kita tidak disiplin dengan anggaran yang telah dibuat atau pendapatan dipakai untuk keperluan yang tidak dianggarkan, maka yang terjadi adalah ibu-ibu susah untuk memenuhi kebutuhan yang sudah direncanakan.

Mengendalikan pengeluaran harus dilakukan bersama-sama seluruh anggota keluarga agar tujuan bersama dapat tercapai. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang tidak disiplin dalam pengendalian pengeluaran maka ibu ibu akan kesulitan untuk mengendalikan pengeluaran tersebut. 

Dalam mengendalikan pengeluaran ada baiknya kita memahami tentang cara-cara yang dapat dilakukan dalam pengendalian pengeluaran keluarga, salah satunya adalah kita menggunakan sistem amplop dan sistem catatan kas harian.

Sistem amplop merupakan sistem yang dilakukan dengan cara memasukkan uang pendapatan ke dalam amplop-amplop sesuai dengan jenis dan jumlah pengeluaran yang telah dianggarkan. Sistem ini dapat digunakan ketika ibu-ibu memiliki pendapatan yang tetap dalam tiap bulan.

Sedangkan sistem pencatatan kas harian, merupakan Kegiatan mencatat seluruh pendapatan dan pengeluaran setiap hari kemudian ibu-ibu dapat Mengecek saldo secara berkala baik harian atau mingguan. Sistem ini diberlakukan ketika itu Ibu memiliki pendapatan keluarga yang sifatnya tidak menentu baik waktu dan jumlahnya.

Untuk menggunakan catatan kas harian dapat membuat tabel yang berisi tanggal, keterangan, pendapatan dalam jumlah rupiah, pengeluaran dalam jumlah rupiah, serta sisa saldo.

Catatan penting : jika ada sisa pendapatan maka kita harus menabung nya untuk kebutuhan yang belum dibayarkan atau untuk berjaga-jaga.

Itulah tips dalam mengelola keuangan keluarga semoga ibu-ibu mudah yang baru membina rumah tangga serta ibu-ibu yang berada dalam status keluarga miskin dapat mengatur keuangan lebih baik sehingga tidak sampai memiliki hutang karena tidak mampu membagi pengeluaran.

Menambah wawasan, mencerdaskan kehidupan bangsa.


EmoticonEmoticon

Note: Only a member of this blog may post a comment.