Monday, December 17, 2018

Perlombaan Merebut Suara Atau Hati Rakyat (Part 2)


Sang Bujana - Pemilih cerdas tentunya merupakan pemilih yangyang lebih banyak mengkaji secara pribadi informasi-informasi yang diterima tentang Calon Legislatif maupun calon presiden yang akan ia pilih. Pemilih cerdas juga agar melihat dan mempertimbangkan Siapa yang menjadi juru kampanye ataupun siapa yang akan mengajak dia ketika dia harus menentukan pilihan kepada siapa suara dia akan diberikan. Pemilih cerdas dengan mengkaji secara pribadi tentunya akan memiliki beberapa pertanyaan pertanyaan mendasar ketika ia menerima tawaran ataupun ajakan dari calon maupun beberapa orang yang ditunjuk sebagai tim pemenangan.

Seorang pemilih cerdas hendaknya berpikir ketika ia memberikan pilihan kepada seseorang, contohnya dengan beberapa pertimbangan pertimbangan yang matang. Pertimbangan-pertimbangan itulah yang nantinya akan menentukan nasib bangsa maupun dirinya sendiri dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Pemilih cerdas baik secara personal maupun secara kelompok Seharusnya juga memiliki wawasan yang sangat penting bagi penentuan keputusan suara pribadi ataupun suara kelompok yang akan ia bawa. 

Lima contoh kertas suara 2019

Ketika seseorang sudah memiliki wawasan , informasi dan mengkaji secara mendalam sehingga timbul sebuah keputusan maka hal tersebut hendaknya merupakan sebuah tanggung jawab personal atau pribadi sebagai warga negara yang baik. 

Namun sayangnya ketika kita mencoba mengkaji lebih dalam permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, yang timbul pertama kali adalah masyarakat tidak mau dan tidak peduli akan adanya pemilu. Ketika kita mencoba untuk meneliti menanyakan secara pribadi kepada orang-orang tersebut mayoritas dari mereka akan menjawab mereka terlalu sering dikecewakan, dibohongi oleh janji janji palsu, dan mereka tidak menutup kemungkinan menjadi korban penipuan dari para Calon Legislatif maupun calon-calon presiden sebelumnya.

Tentunya hal ini menjadi sebuah dilema di masyarakat, Ketika ada seorang calon yang akan benar-benar memperjuangkan masyarakat ataupun rakyat, dengan cara-cara yang baik santun maupun profesional, masyarakat akan serta merta menolak. Masyarakat lebih memilih jalan pintas dengan cara mengikuti budaya yakni budaya untuk menerima sesuatu ataupun imbalan dari para Calon Legislatif maupun tim pemenangan dari calon presiden. Ini sebenarnya yang akan merusak nilai demokrasi itu sendiri. Kebebasan untuk memilih berpikir dan menyampaikan pendapat pada akhirnya akan terbelunggu oleh hal-hal yang dilakukan para calon maupun masyarakat itu sendiri.

Masyarakat awam yang tidak paham Bagaimana sistem demokrasi itu secara benar akan menjadi korban, terlebih lagi mereka yang tidak tahu menahu Bagaimana perkembangan politik di negara ini karena memang mereka tinggal di daerah yang jauh dari informasi maupun aksesbilitas yang memadai terkait kegiatan pemerintahan yang berlangsung maupun kegiatan politik kebangsaan. Mereka yang hanya tahu bahwa sebagai warga negara yang baik adalah mereka yang menyampaikan suara mereka di pemilu dengan harapan akan adanya perubahan nasib pada diri mereka dan keluarga serta anak cucu mereka. Mereka tidak sadar bahwa apa yang ia terima sebagai imbalan memberikan suara mereka disaat pemilihan umum merupakan bumerang bagi mereka sendiri. 

Mayoritas dari mereka yang telah menerima imbalan atas pemberian suara mereka hanya mendapatkan imbalan dalam bentuk yang sangat minim kita tidak dapat membantu mereka dalam jangka waktu 5 tahun yang akan datang. Bagi para mereka yang berkeinginan untuk menduduki posisi tertentu lebih kepada mengejar target suara yang harus diperoleh tanpa mengindahkan kondisi para pemilih yang telah memilih dia pada saat pemilihan umum langsung. Tentunya hal ini sangat dilematis bagi para pemilih terutama di daerah pelosok. Mereka tidak dapat berbuat banyak ketika yang ditawarkan kepada mereka adalah cara-cara instan. Mereka akan lebih berfikir instan sehingga mereka akan tetap menerima kesulitan dan kesulitan dalam jangka waktu periode 5 tahun yang akan datang.

Maka di sanalah proses demokrasi tidak berlangsung dengan baik, sistem demokrasi hancur lebur di tangan masyarakat karena mereka sudah dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang tidak demokratis. Pemilihan yang berlangsung akan menjadi pemilihan yang tidak sesuai dengan hati dan nurani rakyat. Roda pemerintahan yang akan dihasilkan adalah pemerintahan yang berlangsung di bawah keinginan penguasa tanpa memikirkan Bagaimana nasib masyarakat di bawah terutama masyarakat yang berada dalam status pra Sejahtera. 

Hal ini diharapkan tidak terjadi pada pemilu 2019, masyarakat hendaknya dari sekarang sudah mengenal fungsi dari seorang legislatif maupun eksekutif di mana ini merupakan fungsi dari seorang presiden. Pahami fungsi dari anggota DPRD kabupaten atau kota, fungsi dari DPRD provinsi masing-masing, dan fungsi dari anggota DPR RI maupun DPD RI.

Pemilih cerdas hendaknya melihat ini sebagai peluang yang sangat luar biasa ketika mereka memiliki Kesulitan kesulitan di daerah baik kesulitan yang sifatnya kemasyarakatan, sosial maupun budaya. Contohnya dengan adanya anggota DPRD baik dari tingkat daerah maupun pusat akan membantu masyarakat mengontrol kinerja pemerintahan di masing-masing tempat. Selain itu masyarakat akan dimudahkan ketika menyampaikan aspirasi terkait dengan masalah masalah seperti kependudukan, kesulitan untuk mencari lapangan pekerjaan sehingga dapat membuka peluang usaha baru yang nantinya akan difasilitasi oleh pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi, ataupun masyarakat memiliki permasalahan terkait dengan minimnya infrastruktur yang ada di daerahnya sehingga mereka akan mencoba menyampaikan aspirasi melalui anggota DPR RI maupun anggota DPD RI. Baliknya bagi mereka para anggota ataupun Calon Legislatif di tingkat daerah maupun Pusat, terus mampu menangkap setiap permasalahan yang ada di masyarakat. Ketika calon ataupun anggota DPRD maupun DPR pusat Gagal menangkap kesempatan ini untuk merubah atau memberikan jalan keluar bagi masyarakat maka jangan harap mereka akan dipilih ataupun dipercaya baik menjadi anggota maupun mereka yang akan mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR. Itunya hal ini sangat mengecewakan bagi masyarakat ketika anggota DPR yang sudah menduduki jabatannya karena dipercaya oleh masyarakat namun tidak dapat menjalankan amanah tersebut dengan baik maka masyarakat harus pandai-pandai memberikan nilai yang terbaik bagi anggota tersebut.

Harapan masyarakat adalah dengan adanya anggota legislatif yang mereka pilih dan mereka dudukkan, menjadi jembatan serta solusi bagi setiap permasalahan mereka. 

Menambah wawasan, mencerdaskan kehidupan bangsa.


EmoticonEmoticon

Note: Only a member of this blog may post a comment.